Film Pabrik Gula baru-baru ini menyajikan kisah horor yang bernuansa lokal, berlatar budaya dan tradisi masyarakat di daerah Jawa Timur.
Pabrik Gula menyajikan kisah horor yang bernuansa lokal, berlatar budaya dan tradisi masyarakat di daerah Jawa Timur.
Sebuah tradisi lama bernama ‘manten tebu’, sebuah ritual mengarak dua batang tebu seolah dua manusia dalam prosesi pernikahan sebagai simbol rasa syukur dan harapan pemilik pabrik dan para petani.
Meski begitu, manten tebu adalah tradisi yang benar-benar nyata dan masih di praktikkan oleh masyarakat di berbagai daerah di sekitar Jawa Timur, termasuk Kediri, Tulungagung, hingga Blitar.
Prosesi manten tebu sendiri cukup panjang dan penuh makna-makna simbolis. Hingga prosesi memandikan manten tebu dengan bunga beragam rupa.
setelah itu manten tebu akan diarak menuju ke pabrik gula dan diserah terimakan kepada pihak pabrik.
Kemudian, seorang petinggi dari pabrik tersebut akan memasukkan manten tebu ke mesin penggilingan dan produksi gula di pabrik tersebut.
Upacara Manten Tebu juga tidak terbatas tentang hubungan dengan alam. Acara ini juga merupakan momentum yang mempersatukan masyarakat. Khususnya petani, pemilik pabrik, dan masyarakat sekitar.
Baca Juga: Ketindihan Cerita Mistis Teror Gangguan Jin Saat Tidur / Rupiah89
Makna dan Proses:
- Tradisi ini merupakan ungkapan syukur atas hasil panen tebu yang melimpah dan harapan untuk kelancaran musim giling.
- Di beberapa daerah, tradisi ini juga di anggap sebagai persembahan kepada penunggu pabrik gula.
- Pasangan tebu yang dipilih ( biasanya tebu yang paling bagus ) diarak dengan berbagai hiasan dan seserahan, mirip prosesi pernikahan manusia.
- Tradisi ini menandai di mulainya musim giling tebu di pabrik gula.
- Pasangan tebu melambangkan harapan untuk hasil panen yang lebih baik, kelancaran proses giling, dan keberhasilan produksi gula.