Cuplikan film Sumala – Official Trailer
Sumala merupakan sebuah cerita yang di angkat menjadi film dari kisah nyata seorang ibu yang melakukan perjanjian ghaib dengan iblis untuk mendapatkan anak
Sinopsis Film Sumala
Awal Cerita, Sulastri dan suaminya Soedjiman hidup bergelimang harta pada sekitar tahun 1948. Akan tetapi, mereka juga belum memiliki keturunan.
Si istri yang bernama Sulastri merasa tertekan sampai akhirnya, ia memutuskan untuk mendatangi seorang dukun.
Setelah ritual tersebut, Sulastri di kabarkan mengandung anak kembar. Soedjiman menyambut kehamilan istrinya dengan suka cita. akan tetapi, setelah bayi kembar tersebut lahir.
Salah satu bayi tersebut memiliki fisik yang mengerikan. Melihat kondisi tersebut Soedjiman langsung membunuh bayi yang berwujud mengerikan dengan tangannya sendiri.
Sampai suatu saat Kumala menginjak usia ke-8 tahun. Kumala berhasil kabur untuk bermain bersama anak-anak di desa. Akan tetapi, ia justru mendapat perlakuan yang tak mengenakan.
Beberapa hari kemudian anak-anak yang merundung Kumala di kabarkan meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan.
Setelah kejadian itu, Soedjiman sesampainya di rumah ia mendapati orang suruhannya sudah terkapar bersimbah darah dengan leher nyaris putus.
Sementara Sulastri istrinya sudah sekarat tersandar di samping kasur kamarnya dengan perut penuh luka tusuk.
Setelah kejadian tersebut, Soedjiman meminta bantuan warga sekitar untuk menemukan Kumala yang sudah kabur. Selama pencarian tersebut, warga justru menemukan Soedjiman yang sudah meninggal dunia di kebun jagung.
Sejak saat itu. warga tak menemukan Kumala dan memberikan imbauan kepada anak-anak agar tidak bermain ke dalam hutan hingga keluar di malam hari.
Ketakutan warga akan kehadiran Kumala atau Sumala masih seakan meneror desa ini sampai saat ini.
Baca Juga: Film Utusan Iblis Di Angkat Dari Kisah Nyata Pembunuhan Bermotif Bisikan Ghaib / Rupiah89
Kontroversi Cerita Sumala
Setelah cerita Sumala di angkat menjadi sebuah film, banyak orang yang penasaran dengan lokasi asli kejadian tersebut. Dua desa yang namanya disebut-sebut dalam cerita ini adalah Desa Plumutan dan Desa Jlumpang.
Namun, warga kedua desa tersebut membantah adanya sosok Sumala dan menyatakan bahwa cerita tersebut hanyalah fiksi semata. Mereka juga menegaskan bahwa ritual pemberian sesaji di bawah pohon tidak pernah dilakukan di desa mereka.
Sebaliknya, warga merasa keberatan dengan narasi yang mengaitkan desa mereka dengan cerita tersebut, karena mereka khawatir hal itu akan berdampak buruk pada perekonomian desa, dengan mengurangi kunjungan wisatawan dari luar.
Jadi, apakah Sumala kisah nyata? Hingga saat ini, cerita tersebut tidak dapat di buktikan kebenarannya. Hal ini di karenakan warga dan para orang tua setempat menyanggah adanya makhluk seperti dalam cerita tersebut.